√ Sederet Fakta Kasus 'Geng Tai' di Binus School Serpong, Mulai dari Anak Artis Hingga Korban yang Luka Bakar Disundut Rokok- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Sederet Fakta Kasus 'Geng Tai' di Binus School Serpong, Mulai dari Anak Artis Hingga Korban yang Luka Bakar Disundut Rokok

Selasa, 20 Februari 2024, Februari 20, 2024 WIB Last Updated 2024-02-21T02:24:36Z

Sederet Fakta Kasus Geng Tai di Binus School Serpong, Mulai dari Anak Artis Hingga Korban yang Luka Bakar Disundut Rokok


PORTAL NEWS --  Kasus perundungan atau bullying yang dialami siswa Binus School Serpong, Tangerang, Banten, oleh seniornya yang tergabung dalam "Geng Tai" harus jadi perhatian semua pihak, terutama pihak Pendidik dan para Orang Tua Siswa.


Kasus ini sendiri masih dalam pengusutan pihak Polres Metro Tangerang Selatan, sejak pertama kali  merebak di media sosial pada Senin (19/02/2024).


Bahkan aksi ini juga melibatkan anak artis Vincent Rompies, yang ketahuan ada dalam tayangan video pendek yang viral seantero Nusantara.


Berdasarkan pengakuan keluarga, peristiwa bullying ini terjadi di Warung Ibu Gaul (WIG) yang terletak di belakang Binus School Serpong.


Korban yang merupakan calon anggota geng disebut harus melakukan beberapa hal yang diminta senior. Mulai dari membelikan makan hingga harus menerima kekerasan fisik.


Dalam keterangannya, korban disebut diikat di sebuah tiang dan dipukuli dengan balok kayu serta disundut rokok hingga dirawat ke Rumah Sakit. Beberapa siswa lainnya diduga ikut menertawakan dan merekam aksi tersebut.


Berikut data dan fakta terkait kasus perudungan ini.


Aksi bullying terjadi 2 kali

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi menyebut dari hasil keterangan korban peristiwa perundungan terjadi setidaknya dua kali disepanjang Februari 2024.


"Dari keterangan sementara yang kita dapatkan, diduga terjadi tindakan kekerasan itu sekitar 2 kali. Yaitu pada tanggal 2 Februari dan tanggal 13 Februari," jelasnya kepada wartawan, Selasa (20/2).


Meski begitu, Alvino masih belum membeberkan lebih jauh ihwal pelaku hingga lokasi pasti tempat perundungan tersebut. Ia menyebut penyidik masih akan mendalami keterangan sejumlah saksi lainnya hingga barang bukti terkait guna mengungkap kronologi aksi bullying tersebut.


"Untuk pastinya nanti kita akan gali lagi dari keterangan saksi, maupun bukti-bukti yang ada," ujarnya.


Pelaku diduga lebih dari 1 Siswa

Alvino menyebut penyidik bakal melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan bullying tersebut pada Selasa (20/2) hari ini.


Ia mengatakan gelar perkara dilakukan penyidik guna menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut. Apabila ditemukan unsur pidana, maka kasus itu akan langsung ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan.


"Rencana hari ini akan melakukan gelar perkara untuk peningkatan status dari penyelidikan menjadi penyidikan," tuturnya.


Ia menambahkan dari hasil pemeriksaan awal diduga aksi perundungan tersebut dilakukan lebih dari satu pelaku. Kendati demikian, ia mengaku masih belum bisa membeberkan lebih jauh ihwal sosok pelaku tersebut.


"Dalam waktu dekat kita akan infokan. Diduga lebih dari 1 orang pelaku," tuturnya.



Polisi Kantongi Video Bullying


Selain itu, Alvino mengaku pihaknya juga sudah menyita barang bukti video bullying yang dilakukan terhadap korban.


Menurutnya barang bukti video tersebut nantinya juga akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh penyidik dalam proses gelar perkara hari ini.


"Untuk bukti, sementara kami gunakan dari rekaman video. Kemudian ada beberapa bukti lainnya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/2).


Selain barang bukti video, Alvino menyebut penyidik juga telah memeriksa korban saat berada di rumah sakit dan juga beberapa saksi lainnya dari pihak keluarga.


"Bukti keterangan klarifikasi terhadap korban. Kemudian sudah minta keterangan keluarga dan juga mengumpulkan beberapa bukti sebagai bahan kita melanjutkan proses hukum," tuturnya.


Korban Alami Memar hingga Luka Bakar

Sementara itu, Kanit PPA Polres Metro Tangerang Selatan Ipda Galih menyebut dari hasil pemeriksaan luar, didapati sejumlah luka memar hingga bekas luka bakar di tubuh korban.


Kendati demikian, dirinya mengaku masih belum bisa membeberkan lebih lanjut ihwal penyebab dari luka-luka yang dialami oleh korban. Ia menyebut penyidik masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.


"Di Sebagian tubuhnya ada banyak luka memar, juga ada luka bakar akibat terkena suatu benda yang panas," jelasnya.


Kasus tersebut diketahui publik setelah beredarnya video di media sosial X pada Senin (19/2/2024) yang memperlihatkan seorang siswa sedang dirundung oleh sekelompok siswa lain.


Perundungan diduga dilakukan oleh sekelompok siswa senior yang tergabung dalam "Geng Tai" terhadap anggota baru kelompoknya.


Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih mengatakan, kasus tersebut telah dilaporkan oleh orangtua korban dan tengah diselidiki polisi.


Pihak Binus Bicara


Sementara itu, Humas Binus School Haris Suhendra menyampaikan, kasus dugaan perundungan yang dilakukan siswanya terjadi di luar lingkungan sekolah.


Haris belum membeberkan berapa banyak siswa yang terlibat dalam aksi tak terpuji tersebut.


"Sejauh ini masih dalam penanganan sekolah, dan kejadian ini di luar sekolah," ucap Haris melansir Kompas, Senin kemarin.


Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Wendi Afrianto mengatakan, kasus dugaan perundungan di Binus School Serpong dalam penanganan Unit PPA Polres Tangerang Selatan.


"LP (laporan polisi) sudah masuk ke Unit PPA Polres Tangsel," ujarnya.


Terkait tempat kejadian perkara (TKP), Galih menuturkan bahwa kasus dugaan perundungan siswa Binus School Serpong terjadi di sebuah warung.


Warung tersebut bernama Warung Ibu Gaul yang letaknya di seberang salah satu akses keluar-masuk sekolah dan dekat dengan pemukiman warga.


Hermanto (31) selaku pemilik warung mengaku kaget dengan kasus dugaan perundungan yang dilakukan siswa Binus School Serpong.


Meski begitu, ia tidak mengetahui secara pasti lokasi dugaan perundungan terjadi.


Sebab, siswa yang biasa nongkrong di warung miliknya terakhir kali berkumpul pada Selasa (13/2/2024).


Mereka biasanya nongkrong sekitar pukul 15.30, pukul 16.00, dan pukul 16.30 WIB maupun setelah kegiatan di sekolah selesai.


"Kami kaget viral begini. Alumni pada tanya. Memang siswa dan alumni sering nongkrong sepulang sekolah, tapi enggak pernah berantam di sini," ujar Hermanto, Senin.


Pelaku lebih dari satu orang


Penyidik Polres Tangerang Selatan memastikan bahwa pelaku perundungan yang diduga dilakukan siswa Binus School Serpong lebih dari satu orang.


Temuan tersebut terkuak berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Unit PPA Polres Tangerang Selatan.


"Dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaku yang saat ini masih kami lakukan proses penyelidikan," jelas Galih kepada Kompas.com, Senin.


"Untuk itu siapa-siapa pelakunya atau yang berbuat terhadap korban, kami masih proses penyelidikan. Nanti perkembangannya akan kita sampaikan lagi," sambungnya. (Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->