√ Sembilan Pelajar SMP di Kota Palopo Terlibat Pemerkosaan, Diduga Sering Nonton Bokep- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Sembilan Pelajar SMP di Kota Palopo Terlibat Pemerkosaan, Diduga Sering Nonton Bokep

Sabtu, 11 November 2023, November 11, 2023 WIB Last Updated 2024-04-20T17:32:20Z

Sembilan Pelajar SMP di Kota Palopo Terlibat Pemerkosaan, Diduga Sering Nonton Bokep

PORTAL NEWS
-- Baru-baru ini polisi menangkap sejumlah pelajar SMP yang diduga terlibat dalam kasus persetubuhan anak di bawah umur.


Berdasarkan informasi yang beredar, sedikitnya 9 orang terduga pelaku telah diamankan dan saat ini mereka sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.


Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, mengaku belum menerima informasi resmi mengenai kasus persetubuhan anak tersebut.


"Belum ada baket ke Humas, nanti saya akan mengonfirmasi dengan Kasat Reskrim," singkat AKP Supriadi.


Sementara itu, Aipda Palutean, Kanit PPA Polres Palopo, telah membenarkan adanya kasus persetubuhan yang melibatkan pelaku di bawah umur yang telah diamankan di Polres Palopo.


"Benar ada kasus persetubuhan di mana pelaku di bawah umur dan sudah diamankan di Polres Palopo," kata Aipda Palutean. Selasa, (07/11/2023) melalui pesan Whatsapp miliknya.


Ia juga membenarkan jika para pelaku dan korban adalah anak di bawah umur yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Ditanya mengenai jumlah pelaku Aipda Palutean meminta untuk mengkonfirmasi langsung ke Kasat Reskrim.


"Maaf pak, kalau bisa konfirmasi dulu ke Kasat Reskrim," ungkapnya.


Sementara itu, dikabarkan pula tujuh dari sembilan pelajar SMP yang diamankan karena terlibat dalam kasus pemerkosaan kini diamankan di Mapolres Palopo. Ketujuh pelaku tersebut kini dinyatakan terbukti melakukan persetubuhan terhadap rekan sebayanya.


Para pelaku melakukan persetubuhan hanya karena rasa penasaran. Mereka pun melakukannya bukan secara bersamaan melainkan dilakukan dalam jangka waktu berbeda.


Dari catatan polisi, aksi kekerasan anak di bawah umur kebanyakan terjadi akibat penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Mudahnya mengakses situs porno mendorong rasa penasaran dan rasa ingin coba.


Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Alvin Aji Kurniawan mengatakan, untuk menyelamatkan masa depan para pelaku yang masih duduk di bangku SMP, aparat kepolisian mengandeng pemerhati perempuan dan anak, pihak sekolah, orangtua korban serta wali para pelaku melakukan mediasi mencari solusi dalam menyelesaikan kasus tersebut. (Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->