√ Agen Travel Menjerit, Akibat Pandemi Covid-19- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Agen Travel Menjerit, Akibat Pandemi Covid-19

Selasa, 22 Juni 2021, Juni 22, 2021 WIB Last Updated 2024-04-20T04:40:00Z

Banda Aceh, Portal News – Sejak pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada awal Maret 2020, salah satu sektor yang merasakan dampak dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah bidang pariwisata, khususnya agen travel. 


Bahkan, beberapa dari mereka nyaris memilih tutup karena berbagai alasan.


Diakui Direktur PT Yalamlam Tour and Travel Desi Herawati, pihaknya mengalami kerugian besar selama pandemi.


Di karenakan minimnya permintaan dari pelanggan ditambah lagi peraturan pemerintah yang tidak memperbolehkan masyarakat untuk berpergian apalagi ke luar negeri, terlebih di tahun pertama pandemi Covid-19. 


"Untuk saat ini travel masih sepi," ungkap Desi, Selasa 22 Juni 2021.


Akibat minimnya pelanggan, pihak agen travel mengalami kerugian yang sangat besar jika dibandingkan omzet, sebab biaya operasionalnya tetap berjalan dan pemasukan lebih minim.


Dalam situasi saat ini, para agen tidak punya pilihan lain, sehingga meski mengalami kerugian, mereka tetap memutuskan untuk melanjutkan bisnis ini.


Bahkan dalam kondisi sulit ini, Desi tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para stafnya. "Mata pencaharian kita di sini, jadi mau enggak mau kita tetap memilih bertahan,” ungkapnya.


Selama pandemi, wanita 35 tahun ini mengungkapkan dalam sehari pihaknya hanya menjual enam sampai delapan tiket saja, sebelumnya penjualan tiket di travel milik Desi bisa mencapai 20 tiket bahkan lebih, ditambah lagi kala itu pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi pemerintahan.


Selain itu, Desi juga mengungkapkan, penerbangan yang tersedia saat ini hanya rute domestik, memenuhi persyaratan seperti menulis rapid test antigen dan menjalankan protokol kesehatan (proxy).


Soal tiket penerbangan, kata Desi. bahwa hampir semua maskapai kini membuka kursi diskon, kecuali penerbangan Garuda Indonesia yang standar.


Desi berharap dengan diterapkannya protokol kesehatan yang ketat, pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk. 


“Nantinya akan banyak wisatawan atau penumpang yang berangkat seperti dulu lagi," harapnya.


Saat ditanya minat masyarakat untuk membeli tiket pesawat melalui agen, Desi menuturkan saat ini kebanyakan orang lebih memilih membeli tiket via aplikasi, jadi kini agen travel harus lebih ekstra untuk melakukann promosi untuk menarik minat beli penumpang. 


"Sekarang masyarakat cenderung ke aplikasi online dibanding travel, dan mereka udah sering pesannya secara online, lebih praktis bagi mereka," tambahnya.


Atas dasar itu, ia melihat setiap penumpang yang datang ke travel rata-rata suka membanding-bandingkan harga dengan sejumlah aplikasi online, seperti traveloka dan tiket.com. "Padahal kan harganya sama aja," imbuhnya.


Hal yang sama turut dirasakan PT Kana Tour & Travel. Di masa pandemi, jumlah pelanggan menurun drastis, dan pada tahun 2020, dua orang karyawan tetap harus diberhentikan dari biro perjalanan ini.


Sumber : KBA ONE

Editor : Zainuddin

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->